Jumat, 03 April 2015

PENALARAN ~ TEORI AKUNTANSI



BAB 2
PENALARAN (REASONING)

PENGERTIAN
            Penalaran adalah proses berfikir logis dan sistematis untuk membentuk dan mengevaluasi suatu keyakinan (belief) terhadap sesuatu pernyataan atau asersi (assertion). Pernyataan dapat berupa teori (penjelasan) tentang suatu fenomena atau realitis alam, ekonimik, politik atau social. Penalaran melibatkan inferensi (inference) yaitu proses penurunakan konsekuansi logis dan melibatkan pula proses penarikan simpulan/konklusi dari serangkaian pernyataan atau asersi.
            Teori merupakan sarana untuk menyatakan sesuatu keyakinan sedangkan penalaran merupakan proses untuk mendukung keyakinan tersebut.
UNSUR DAN STRUKTUR PENALARAN
            Struktur dan proses penalaran dibangun atas 3 konsep penting, yaitu :
·                    Asersi (Assertion)
·                    Keyakinan (belief)
·                    Argumen ( argument)

Struktur penalaran menggambarkan hubuiga konsep tersebut dalam menghasilkan daya dukung atau bukti rasional terhadap keyakinan tentang suatu pernyataan.





         masukan                                            proses                                      keluaran


 








Gambar 2.1
Proses atau Struktur penalaran

1.      ASERSI
Asersi merupakan suatu pernyataan (biasanya positif) yang menegaskan bahwa sesuatu (misalnya teori) adalah benar. Asersi mempunyai fungsi ganda dalam penalaran yaitu, sebagai elemen pembentuk argument dan sebagai keyakinan yang dihasilkan oleh penalaran berupa simpulan. Artinya, keyakinan dihasilkan dinyatakan dalam bentuk asersi pula. Dengan demikian maka asersi merupakan unsur penting dalam penalaran karena asersi menjadi komponen argument (sebagai masukan penalaran) dan merupakan cara untuk mempresentasi atau mengungkapkan keyakinan.
Asersi (pernyataan memuat penegasan tentang sesuatu atau realitas. Umumnya asersi dinyatakan dalam bentuk kalimat. Beberapa asersi mengandung pengkuantifikasi yaitu semua (all), tidak ada (no) dan beberapa (some). Asersi yang memuat penguantifikasi beberapa merupakan asersi spesifik, sedangkan yang memuat semua dan tidak ada merupakan asersi universal. Asersi juga bias disajikan bentuk diagram seperti yang ada di bawah ini.
                              Penyajian asersi dengan diagram








Oval: Perusahaan pencari laba




Oval: BUMN


 





·        Jenis asersi
Asersi atau asersi yang dapat diklasifikasikan menjadi :
a)      Asumsi
Asumsi merupakan asersi yang diyakini benar meskipun orang tidak dapat mengajukan atau menunjukkan bukti tentang kebenarannya secara meyakinkan atau asersi yang orang bersedia untuk meneria sebagai benar untuk keperluan diskusi atau debat.
b)      Hipotesis
Hipotesis merupakan asersi yang kebenarannya belum atau tidak diketahui tetapi diyakini bahwa asersi tersebut dapat diuji kebenarannya.
c)      Pernyataan fakta adalah asersi yang bukti tentang kebenarannya diyakini sangat kuat atau bahkan tidak dapat dibantah.

·        Fungsi Asersi
               Asersi merupakan bahan olah dalam argument. Dalam argument, asersi dapat berfungsi sebagai premis dan konklusi. Premis adalah asersi yang digunakan untuk mendukung suatu konklusi. Konklusi adalah asersi yang diturunkan dari serangkaian asersi.
               Ketiga jenis asersi (asumsi, hipotesis dan pernyataan fakta) dapat berfungsisebagai premis dalam suatu argument.

2.      KEYAKINAN
            Keyakinan adalah tingkat kebersediaan untuk menerima bahwa suatu pernyataan atau teori (penjelasan) mengenai suatu fenomena atau gejala (alam atau social) adalah benar.keyakinan merupakan unsur penting penalaran karena keyakinan menjadi objek atau sasaran penalaran dank arena keyakinan menentukan posisi (paham) dan sikap seseorang terhadap suatu masalah yang menjadi topic bahasan.
            Keyakinan diperoleh dari kepercayaan tentang kebenaran yang dilekatkan pada suatu asersi. Dan asersi bias dipercaya karena adanya bukti yang kuat untuk menerimanya sebagai hal yang benar.

·        Properitas keyakinan
a)      Keadabenaran
Keadabenaran suatu asersi bergantung pada apa yang diketahui tentang isi asersi atau pengetahuan yang mendasari dan pada sumber asersi.
b)      Bukan pendapat
Pendapat atau opini adalah asersi yang tidak dapat ditentukan benar atau salah karena berkaitan dengan kesukaan atau selera.
c)      Bertingkat
Keyakinan yang didapat dari suatu asersi tidak bersifat mutlak tetapi bergradasi mulai dari sangat meragukan sampai sangat meyakinkan.
d)      Berbias
Keyakinan dipengaruhi oleh prefernsi, keinginan dan kepentingan pribadi yang karena sesuatu hal perlu dipertahankan, dalam menilai plausibilitas suatu asersi orang harus bersikap objektif dengan pikiran terbuka.


e)      Bermuatan nilai
Nilai keyakinan adalah tingkat penting-tidaknya suatu keyakinan perlu dipegang atau dipertahankan seseorang.
f)        Berkekuatan
Kekuatan keyakinan adalah tingkat kepercayaan yang dilekatkan seseorang pada kebenaran suatu asersi.
g)      Veridical
Veridikalitas adalah tingkat kesesuaian keyakinan dengan realitas (apa yang sungguh-sungguh benar tentang asersi yang diyakini). Dengan kata lain, veridikalitas adalah mudah tidaknya fakta ditemukan dan ditunjukkan untuk mendukung keyakinan.
h)      Berketertampaan
Ketertempaan atau kelentukan keyakinan biasanya ditentukan oleh kesungguhan pemegang keyakinan, lamanya keyakinan telah dipegang (bail secara pribadi maupun secara social/umum) dan konsekuensi perubahan keyakinan bagi diri pemegang. Tujuan dari suatu argument adalah untuk mengubah keyakinan kalu memang keyakinan tersebut lentuk untuk berubah.

3.      ARGUMEN
            Argumen adalah serangkaian asersi beserta keterkaitan (artikulasi) dan inferensi atau penyimpulan yang digunakan untuk mendukung suatu keyakinan. Bila dihubungkan dengan argument, keyakinan adalah tingkat kepercayaan yang dilekatkan pada suatu pernyataan konklusi atas dasar pemahaman dan penilaian suatu argument sebagai bukti yang masuk akal. Oleh karena itu argument menjadi unsur penting dalam penalaran karena digunakan untuk membentuk, memelihara atau mengubah suatu keyakinan.
            Dalam arti positif, argument dapat disamakan dengan penalaran logis untuk menjelaskan atau mengajukan bukti rasional tentang suatu asersi.


·        Anatomi argument
               Dapat dikatakan bahwa argument terdiri atas serangkaian asersi. Asersi berkaitan dengan yang lain dalam bentuk inferensi atau penyimpulan. Asersi dapat berfungsi sebagai premis atau konklusi (atau asersi kunci)  yang merupakan komponen argument Sebagai suatu argument, asersi yang satu harus mendukung asersi yang lain menjadi konklusi,
               Premis dan konklusi dapat diidentifikasi dengan kaidah yang oleh Caderblom dan paulsem (1986) disebut principle of charitable interpretation (prinsip interpretasi terdukung). Prinsip ini menyatakan bahwa bila terdapat lebih dari satu interpretasi terhadap suatu argument, argument harus diinterpretasi sehingga premis-premis yang terbentuk memberi dukungan yang paling kuat terhadap konklusi yang dihasilkan.

·        Jenis Argumen
1.      Argumen deduktif
         Argument deduktif disebut juga dengan argument logis sebagai  Argumen logis adalah argument yang asersi konklusinya tersirat atau dapat diturunkan/dideduksi dari asersi-asersi lain yang diajukan. Disebut argument logis karena kalau premis-premisnya benar konklusinya harus benar (valid).
         Penalaran deduktif berlangsung dalam 3 tahap yaitu :
1)      Penentuan pernyataan umum (premis majer) yang menjadi basis penalaran.
2)      Penerapan konsep umum kedalam situasi khusus yang dihadapi (proses deduksi).
3)      Penarikan simpulan secara logis yang berlaku untuk situasi khusus tersebut.
         Penalaran deduktif dalam akuntansi dapat digunakan untuk memberi keyakinan ntentang simpulan-simpulan yang diturunkan dari premis yang dianut.
         Evaluasi penalaran deduktif
Tujuan utama mengevaluasi argument adalah untuk menentukan apakah konklusi argument benar dan meyakinkan?.
Penalaran deduktif dalam akuntansi
Text Box: Investor dan kreditor merupakan pengambil keputusan dominan dalam perekonomian yang didasarkan pada mekanisme pasar.Premi 1








 
Rounded Rectangle: Argumen sbg hasil penalaran deduktifText Box: Agar investor bersedia menanamkan modal dalam suatu perusahaan. Harus disediakan informasi tentang perusahaan kepada investor dan kreditor.Premi 2


 
Text Box: Keputusan investasi dan kredit memerlukan informasi tentang kemampuan perusahaan menghasilkan laba dan membayar utanngPremi 3


 
Premi 4


 


Konklusi

Untuk menilai suatu argument deduktif (logis) nickerson (1986) mengajukan empat pertanyaan yang harus dijawab yaitu
1)      Apakah tia lengkap ?
2)      Apakah artinya jelas ?
3)      Apakah tia valid ? (apakah konklusi mengikuti premis?)
4)      Apakah premis dapat dipercaya (diterima) ?

-         Kelengkapan merupakan kriteria yang penting karena validitas konklusi menjadi kurang meyakinkan bila premis – premis yang diajukan tidak lengkap.
-         Kesahihan merupakan kriteria utama untuk menilai penalaran logis.

2.      Argumen induktif
         Argument induktif bersifat sebagai argument benar adanya. Dalam penalaran induktif, kebenaran premis tidak selalu menjamin sepenuhnya kebenaran konklusi.

Argumen dengan analogi
                        Penalaran dengan analogi adalah penalaran yang menurunkan konklusi atas dasar kesamaan atas kemiripan karakteristik, pola, fungsi, atau hubungan unsur suatu objek yang disebutkan dalam suatu asersi.
Argumen sebab-akibat
                        Menyatakan konklusi sebagai akibat dari asersi tertentu merupakan salah satu bentuk argument yang disebut argument dengan penyebaban atau generalisasi kausal.
-         Kriteria penyebaban
1)      Harus dipenuhi karena hubungan sebab-akibat hanya terjadi jika ada perubahan baik factor sebab maupun factor akibat.
2)      Harus dipenuhi karena penyebaban menuntut adanya pengaruh satu factor terhadap factor yang lain dalam selang waktu tertentu.
3)      Harus dipenuhi, untuk meyakinkan bahwa factor sebab benar-benar menyebabkan factor akibat.
Penalaran induktif dalam akuntansi
                        Pada umumnya penalaran induktif pada akuntansi digunakan untuk menghasilkan pernyataan umum yang menjadi penjelasan (teori) terhadap gejala akuntansi tertentu.



-         Stratagem
                        Merupakan pendekatan atau cara-cara untuk mempengaruhi keyakinan orang dengan cara selain mengajukan argument yang valid atau masuk akal. Stratagem merupakan salah satu bentuk argument, karena merupakan upaya untuk meyakinkan seseorang agar dia percaya atau bersedia mengerjakan sesuatu.
ü  Persuasi tak langsung
Merupakan stratagem untuk meyakinkan seseorang akan kebenaran suatu pernyataan bukan langsung melalui argument atau penalaran melainkan melalui cara-cara yang sama sekali tidak berkaitan dengan validitas argument.
ü  Membidik orangnya
Stratagem ini digunakan untuk melemahkan atau menjatuhkan suatu posisi atau pernyataan dengan cara menghubungkan pernyataan atau argument yang diajukan seseorang dengan pribadi orang tersebut.
ü  Imbauan cacah
Stratagem ini biasanya digunakan untuk mendukung suatu posisi dengan menunjukan bahwa banyak orang melakukan apa yang dikandung posisi tersebut.
ü  Imbauan autoritas
Stratagem ini mirip dengan imbauan cacah kecuali bahwa banyaknya orang atau popularitas diganti dengan autoritas.
ü  Imbauan Tradisi
Imbauan terhadap tradisi juga mempunyai justifikasi sehingga tradisi tidak dapat ditinggalkan begitu saja.
ü  Dilema semu
Dilemma semu adalah takti seseorang untuk mengaburkan argument dengan cara menyajikan gagasannya dan satu alternative lain kemudian mengkarakterisasi alternative lain sangat jelek, merugikan atau mengerikan sehingga tidak ada cara lain kecuali menerima apa yang diusulkan penggagas.
ü  Imbauan emosi
Dengan mengunggah emosi, pengargumen sebenarnya berusaha menggeser dukungan nalar validitas argumennya dengan motif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar